Refleksi Akhir Tahun 2019 dan Proyeksi Tahun 2020 Partai Bulan Bintang

ilustrasi


PBB MENANGKAN JOKOWI-MARUF -- -Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB) merilis refleksi akhir tahun 2019 dan proyeksi tahun 2020. (sumber)

Dalam rilis yang dikirim redaksi Abadikini.com , Jumat (27/12/2019) Partai Bulan Bintang memberi beberapa catatan mengenai sejumlah peristiwa yang terjadi sepanjang tahun 2019.

Selain itu, DPP Partai Bulan Bintang juga memproyeksi apa saja yang akan terjadi di 2020. Berikut adalah petikan Refleksi Tahun 2019 dan Proyeksi Tahun 2020 Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang

Refleksi Tahun 2019 dan Proyeksi Tahun 2020 DPP Partai Bulan Bintang:

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Alhamdulillah, kita telah sampai di penghujung tahun 2019 untuk menatap sekaligus mempersiapkan diri menyambut datangnya tahun 2020.

Dinamika tahun 2019 yang sebentar lagi akan kita tinggalkan banyak memberikan kesan dan pelajaran bagi kita semua dari segi kehidupan berbangsa dan bernegara, baik itu yang bernilai positif maupun yang bernilai negatif.
Kami Partai Bulan Bintang akan memberikan sejumlah catatan mengenai sejumlah peristiwa yang terjadi sepanjang tahun 2019.

Selain itu, tentunya kami Partai Bulan Bintang juga memiliki keinginan melihat apa saja peluang, harapan dan tantangan yang akan terjadi di tahun 2020. Agar Partai Bulan Bintang dapat lebih banyak lagi berbuat, terlibat dan berkontribusi dalam perumusan-perumusan kebijakan strategis guna mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Tentu lebih spesifik, harapan-harapan di tahun 2020 itu merupakan harapan rakyat banyak karena kami merupakan sebuah partai politik.



Kami Partai Bulan Bintang tidak hanya memberikan catatan tentang sejumlah peristiwa yang baik atau positif saja.  Namun kami juga mengulas dan mereview sejumlah peristiwa yang kurang baik atau negatif. Agar kami dapat bersikap objektif dan berimbang.

Tentu hal ini merupakan sebuah bentuk pertanggung jawaban kami sebagai sebuah partai politik, baik itu pertanggung jawaban secara moral, sosial dan politik.

2019 adalah tahun politik, dimana pertama kali kita menggelar Pemilu secara serentak meliputi pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif di tingkat pusat dan daerah.

Dan itu patut menjadi satu capaian positif yang perlu digaris bawahi. Sekalipun di sisi penyelenggaraan banyak noda dan kekurangan.



Salah satu yang kami soroti adanya korban jiwa dari sisi penyelenggara dan saksi akibat kelelahan, selain itu pemilu serentak juga banyak menghabiskan waktu dan biaya, juga dari sisi masyarakat turut menjadi korban jiwa ketika terlibat dalam aksi protes dan unjuk rasa terhadap hasil pemilu.

Kami Partai Bulan Bintang berharap, ke depan kita dapat mengevaluasi kekurangan dan kelemahan pada sistem pemilu kita sehingga hal-hal buruk yang terjadi di tahun 2019 dapat kita antisipasi dan tidak terulang kembali di Pemilu tahun 2024 mendatang.

Gejolak politik yang ditimbulkan oleh Pemilu 2019 sangat luar biasa bagaikan sebuah kapak raksasa yang membelah persatuan dan kesatuan kita mulai dari level bangsa hingga keluarga.
Perbedaan pilihan dan pandangan politik dijadikan alasan untuk saling mencaci maki, bermusuhan dan bahkan berbenturan.



Yang paling menyedihkan, agama yang seharusnya konstruktif terhadap perilaku politik dari aktor-aktornya justru ‘dibajak’ dan diperalat oleh segelintir pihak sehingga agama menjadi bersifat destruktif terhadap perilaku politik aktor-aktornya.

Karena balutan kepentingan politik, agama yang seharusnya mempersatukan justru menjadi alat untuk memecah belah. Agama yang semestinya menjadi wahana mencapai kesadaran universal, dibajak untuk menumbuhkan kesadaran komunal secara banal.

Selain pembajakan atas ajaran dan simbol suci agama, situasi di akar rumput semakin kacau dengan maraknya hoaks yang sengaja diproduksi oleh pihak tertentu untuk memperoleh keuntungan ekonomi politik.

Hoaks dan berita palsu yang terus diulang akan diterima oleh publik sebagai kebenaran politik. Tentunya, ini sangat berbahaya untuk peradaban politik demokrasi. Kondisi demikian pun berdampak diinternal Partai Bulan Bintang. Namun, kami tetap solid dan berhasil melaluinya.

Dan, Alhamdulillah secara lebih luas dalam skala bangsa dan negara kita semua dapat lolos dari lubang jarum, keluar dari fase-fase kritis yang menegangkan dan berpotensi menghancurkan persatuan dan kesatuan kita sebagai sebuah bangsa dan negara.

Sebagai partai politik Islam yang memiliki akar historis panjang. Alhamdulillah, Partai Bulan Bintang tidak turut menjadi bagian dari pihak-pihak yang tega mengorbankan keutuhan dan kesatuan bangsa demi ambisi dan tujuan politik.

Justru kami nyaris menjadi korban dari situasi dan polarisasi yang terjadi di tahun 2019.
Karena sedari awal Partai Bulan Bintang menyadari dan meyakini bahwasannya operasionalisasi nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah dan sedang akan terus kami perjuangankan secara substansialistik sejalan dengan Pancasila bukan secara simbolistik dan banal.

Kami tidak ingin lagi rakyat menjadi korban, dikorbankan atau berkorban demi tujuan politik yang sebenarnya tidak mereka pahami, karena idealnya partai politik dan aktor politik yang berkorban waktu, tenaga dan pikiran untuk berjuang mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat.

Kita ketahui bersama sampai pada akhir pertengahan tahun 2019 ini, suhu politik di tanah air masih sangat bergejolak, menegangkan dan mencekam tetapi rekonsiliasi di level elit pasca pelantikan presiden dan wakil presiden berjalan mulus dan happy ending.

Dan ini patut kita apresiasi. Sekalipun masih ada pihak-pihak tertentu yang menganggap bahwasannya dinamika dan proses politik di tahun 2019 anti klimaks sehingga mereka merasa kurang puas dan kecewa terutama menyangkut komposisi di kabinet.

Seharusnya rekonsiliasi di level elit politik juga berbanding lurus dengan yang terjadi di akar rumput. Namun, realitasnya masih sangat jauh dari kenyataan, karena di akar rumput masih banyak rakyat kita yang baper pada proses dan hasil pemilu 2019.

Kami Partai Bulan Bintang merasa terpanggil untuk turut andil berpartisipasi memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar masyarakat mampu mengedepankan rasionalitasnya sehingga dapat menjadi dewasa dan bijak dalam menyikapi sebuah proses dan fenomena politik.

Soal komposisi kabinet, pasca dinamika dan konstraksi politik pemilu 2019 di level akar rumput lepas dari berbagai tragedi yang telah terjadi, juga ikuti dengan berbagai ekspresi masyarakat yang bernuansa komedi.
Salah satunya sebuah anekdot politik yang menyematkan gelar kepada salah satu aktor utama pemilu 2019 yang kini duduk di kabinet sebagai peraih penghargaan dalam kategori pemeran antagonis terbaik 2019.
Hal ini tentu lumrah dan wajar, karena merupakan bagian dari relaksasi pasca konstraksi yang terjadi di tahun 2019. Artinya ungkapan kekecawaan tidak melulu harus negatif atau bahkan destruktif tapi dapat diekspresikan secara cerdas.

Kami Partai Bulan Bintang memiliki pandangan bahwasannya urusan komposisi kabinet merupakan hak prerogatif presiden yang harus dihormati.

Presiden memiliki kewenangan dan pertimbangan yang tak dapat diintervensi oleh pihak manapun dalam menentukan personalia kabinet. Tentu presiden memiliki kearifan, kebijaksanaan dan pilihan melalui kalkulasi politik yang matang.

Bagi kami Partai Bulan Bintang banyak cara dapat dilakukan untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam kerja-kerja pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Tidak dipungkiri Partai Bulan Bintang perlu memperbesar dan memperluas rentang dan jangkauan pengabdian kader agar dapat turut mewarnai perumusan kebijakan pemerintah di level nasional.

Namun, kami senantiasa selalu menyediakan kader-kader terbaik kami jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh presiden untuk mengisi sejumlah posisi strategis sehingga dapat memperkuat jalannya roda pemerintahan.
Kami Partai Bulan Bintang sangat mengapresiasi kinerja dan capaian pemerintah di tengah badai politik 2019. Sekalipun tahun 2019 penuh gejolak namun banyak capaian positif pemerintah dalam berupaya menghadirkan kemakmuran bagi rakyat.

Tentu juga masih ada kritik dan catatan dari kami Partai Bulan Bintang kepada pemerintah yang akan menjadi prioritas dan mendesak untuk dikerjakan di tahun 2020.

Banyak terobosan dan prestasi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode pertama yang secara objektif harus kita akui bersama. Misalnya soal pembangunan infrastruktur dan pemindahan ibu kota.
Paling tidak pemindahan Ibu Kota Negara di masa Presiden Jokowi sudah ada progres yang jelas tidak mentok pada tahap kajian yang itu pun sudah menghabiskan anggaran secara sia-sia.

Presiden juga menegaskan akan seminimal mungkin menggunakan anggaran APBN dalam pembangunan Ibu Kota baru.

Tentu rakyat dan Partai Bulan Bintang juga ingin tahu dari A sampai Z, Z sampai A dan terlibat di dalamnya sehingga ada dampak positif di sisi ekonomi dan pemerataan pembangunan.

Di bidang ekonomi dan Kemakmuran rakyat, Partai Bulan Bintang mendukung penuh kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro terhadap kepentingan dan kemakmuran rakyat.

Ke depan upaya mengurangi angka pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja baru akan sangat kami dukung terutama dalam bidang industri kreatif berbasis digital, mengingat gelombang revolusi industri 4.0 yang tidak terelakan lagi.

Di situ pemerintah harus hadir memberikan dukungan berupa pelatihan, pembinaan dan dukungan modal agar rakyat mampu beradaptasi sehingga tidak tertinggal dan tergilas menjadi korban dari revolusi industri 4.0 itu sendiri.



Partai Bulan Bintang menyambut baik program presiden berupa kartu pra kerja, semoga ini dapat dimaksimalkan untuk menekan angka pengagguran.

Tidak sampai di situ, ke depan kebijakan pemerintah harus sebisa mungkin, seminimal mungkin membebani rakyat terutama di sektor pangan, kesehatan dan pendidikan.
Bagaimana ke depan, kita mampu meningkatkan daya beli dan menekan harga kebutuhan pokok sehingga cukup terjangkau bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.

Di sektor kesehatan, pelaksanaan BPJS kesehatan harus dievaluasi sehingga tepat sasaran dan tidak merugi. Jangan sekadar menaikkan iuran tanpa ada evaluasi dan sekali lagi sedapat mungkin segera menemui solusi yang tidak membebani rakyat.

Di sektor pendidikan, upaya penghapusan Ujian Nasional (UN) dengan metode lain yang berbasis evaluasi kompetensi dan karakter pun sangat kami apresiasi agar tujuan meningkatkan kualitas SDM dapat tercapai.

Di saat kita berbicara peningkatan investasi tetapi fakta di lapangan iklim dan regulasi yang ada tidak mendukung investasi karena banyak peraturan yang tumpang tindih dan bahkan bertolak belakang maka kami menyambut baik upaya deregulasi melalui Omnibus Law yang tengah marak dibicarakan.

Namun, Partai Bulan Bintang juga memberikan catatan agar nanti ke depannya Omnibus Law tidak dimanfaatkan dan disalahgunakan oleh kalangan pelaku usaha untuk berlaku semena-mena.
Kami juga menyambut baik upaya pemerintah yang tengah melakukan pembenahan dan penataan BUMN. Kami berharap ke depan, tidak ada lagi BUMN yang mengalami inefiesi atau bahkan merugi.
Pembenahan dan penataan manajemen di sejumlah BUMN diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan profitabiltas bagi negara.

Di sektor penegakkan hukum, kami Partai Bulan Bintang sangat menghargai upaya pemerintah dalam ranah pemberantasan korupsi. Revisi UU KPK yang banyak menuai pro dan kontra merupakan bagian dari demokrasi itu sendiri.

Namun, kami percaya hal tersebut tidak bermaksud sepenuhnya melemahkan KPK akan tetapi kami justru berpikir positif, menunggu terobosan dan inovasi baru sekaligus pembuktian diri dari KPK yang katanya oleh sebagian pihak telah dilemahkan.

Artinya UU KPK yang baru akan menjadi ajang pembuktian diri bagi KPK bahwasanya KPK tidak dilemahkan dengan adanya Dewan Pengawas KPK.

Dan kita berharap KPK akan tetap menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi, tentunya dengan lebih profesional dan bertanggung jawab.

Dengan masih adanya sejumah isu/kasus yang masih tersendat di sektor penegakkan hukum, kami Partai Bulan Bintang mendesak agar pemerintah melalui aparat hukum segera menuntaskannya agar tidak menjadi tanda tanya dan menjadi beban pikiran bagi masyarakat.

Untuk itu pemerintah wajib dan tidak boleh menunda lagi menyangkut persoalan keadilan dan kepastian hukum atas sejumlah persoalan.

Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia harus memainkan peran aktif terhadap isu-isu internasional di dunia Islam.

Kami mengkhawatirkan jika pemerintah tidak aktif mengambil momentum dan peran menyangkut isu-isu strategis dan aktual di dunia Islam akan berdampak di dalam negeri sehingga menimbulkan celah kerawanan yang dapat dimanfaatkan menjadi komoditas oleh kelompok-kelompok tertentu.

Tentu strategi dan kebijakan luar negeri kita yang bebas aktif harus cerdas dalam merespon isu-isu tersebut sehingga tidak menimbulkan masalah atau bahkan musuh bagi bangsa kita sendiri.
Di mana sejak 2012 pada era Obama, Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan Pivot to Asia Pacific. Artinya bangsa Indonesia harus sadar lingkungan strategis dan geopolitik kawasan di tengah persaingan dua adi daya yaitu Amerika Serikat dan China.

Dalam menyikapi isu-isu strategis dan aktual di dunia Islam semisal Rohingya dan Uighur, Partai Bulan Bintang melalui Ketua Umum Prof. Yusril Ihza Mahendra telah mengambil langkah strategis dan diplomatis dengan bersurat kepada Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Berbeda dengan Rohingya Ketua Umum kami mendesak Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran HAM yang menimpa minoritas etnis mulism Uighur di XinJiang, Cina,

Artinya Indonesia harus lentur di tengah rivalitas antara Amerika Serikat dan China sehingga setiap kebijakan luar negeri yang ditempuh tidak merugikan kepentingan nasional di dalam negeri.

Masih banyak peristiwa dan persoalan di sepanjang tahun 2019 yang menjadi catatan kami. Namun, alangkah baiknya jika kita juga mempersiapkan diri menatap harapan, peluang dan tantangan di tahun 2020 yang sudah di depan mata.

Tahun 2020 tidak jauh berbeda dengan 2019 dari sisi politik. Pelaksanaan Pilkada serentak di 2020 tentu berpotensi menimbulkan dampak gejolak dan pola dalam skala yang lebih kecil (lokal). Tentu kita berharap pelaksanaan Pilkada serentak 2020 tidak malah mempartajam residu polarisasi dan kontradiksi yang masih ada tersisa di akar rumput akan tetapi kita semua dapat sigap siaga mengambil langkah antisipatif agar situasi yang pernah terjadi di tahun 2019 tidak terulang di tahun 2020 mendatang.

Politik identitas berbalut agama dan penyebaran berita palsu (hoaks) akan tetap menjadi tantangan di Pilkada 2020. Tantangan ini harus dijawab dengan memberikan pendidikan politik yang sehat kepada masyarakat
Di situlah Partai Bulan Bintang akan mengambil peran dengan menggalakkan semangat pentingnya literasi informasi kepada pemilih dengan tujuan agar mereka memiliki kuriositas yang tinggi atas setiap pesan yang diragukan kebenarannya atau bersifat manipulatif.

Kuriositas tersebut ditandai dengan tingginya semangat pencarian atau penemuan fakta (fact finding).
Kini di era Big Data, mesin pencari (searching engine) seperti Google, Bing, Yahoo, Baidu dan lain sebagainya sangat membantu pengguna internet untuk menemuka fakta aktual sebagai sumber otentik informasi.
Dengan demikian agitasi, propaganda dan hoaks yang dibumbui nuansa keagamaan dapat diredam oleh masyarakat yang kritis dan cerdas.

Di pertengahan akhir bulan Januari 2020, 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf harus ditandai dengan capaian signifikan dalam sektor ekonomi dan kesejahteraan.

Partai Bulan Bintang siap membantu untuk mencapai target tersebut karena kebijakan-kebijakan di sektor ekonomi dan kesejahteraan langsung mengena dan dirasakan oleh rakyat.

Terakhir yang tidak kalah penting di tahun 2020 adalah mengenai generasi milenial dan revolusi industri 4.0. Generasi milenial telah memiiki daya tarik tersendiri dari perspektif ekonomi dan politik.
Namun, yang menjadi kekhawatiran kita bersama, generasi milenial mayoritas kurang peka terhadap persoalan keumatan dan kebangsaan.

Milenial identik dengan urusan kebahagian pribadi semisal pekerjaan dan karier, travelling, gaming, konsumtif terhadap barang-barang branded dan mereka begitu aktif di media sosial terutama instagram.
Padahal ke depan komposisi generasi milenial ini akan mendominasi struktur sosial masyarakat kita (bonus demografi).

Karena generasi milenial inilah yang kita harapkan mampu beradaptasi dari gelombang revolusi industri 4.0 sehingga mampu menciptakan banyak peluang, lapangan pekerjaan dan pendapatan dari industri kreatif berbasis digital.

Berangkat dari kekhawatiran tersebut maka Partai Bulan Bintang di tahun 2020 akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan rekrutmen dan kaderisasi untuk memberikan pencerahan dan pendidikan politik bagi generasi milenial agar mereka memiliki sense of crisis dan sadar akan tanggung jawab keumatan dan kebangsaannya, agar ke depan Indonesia dapat menjadi sebuah negara dan bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Jadi Partai Bulan Bintang akan memberikan wake up call kepada para milenial bahwasannya politik itu tidak sekotor dan sejahat yang ada di dalam benak mayoritas generasi milenial kita.
Kami ingin menyampaikan kepada generasi milenial bahwasannya politik itu adalah sebuah kebijaksanaan menyangkut hajat hidup orang banyak.

Politik adalah kebijaksanaan. Mana mungkin bisa diimplementasikan tanpa kebijakan. Mana mungkin muncul kebijakan tanpa kewenangan. Mana mungkin ada kewenangan tanpa kekuasaan. Bagaimana mungkin mendapatkan kekuasaan tanpa persaingan.

Mana mungkin bisa bijaksana tanpa kearifan. Mana mungkin muncul kearifan tanpa pemahaman terhadap realitas. Mana mungkin punya pemahaman tanpa ada keterlibatan.

Untuk itu Kami Partai Bulan Bintang ingin menstimulus kesadaran dan partisipasi politik dari kalangan generasi milenial sebagai bentuk upaya menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa-masa yang akan datang.

Demikian, sedikit banyak refleksi dan proyeksi kami di penghujung tahun 2019 beserta beberapa harapan kami di tahun 2020.

Semoga Partai Bulan Bintang dapat berkontribusi dan turut mewarnai perumusan kebijakan-kebijakan strategis pemerintah untuk meciptakan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, Aamin.

Billahi at-taufiq wa al-hidayah
Wassalmu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 27 Desember 2019

Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang
Ketua Umum: Prof. Yusril Ihza Mahendra, SH
Sekretaris Jenderal: Ir. Afriansyah Noor, M.Si

Posting Komentar

0 Komentar