ilustrasi |
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan target peningkatan kinerja keuangan ini memang cukup berat dilakukan dalam ketidakpastian perekonomian saat ini, belum lagi ada disrupsi yang mempengaruhi model bisnis perusahaan.
"Tapi kami beranikan diri berharap bahwa nilai laba bersih yang hari ini (data 2018) Rp 180-an triliun kita harap 2024 bisa jadi Rp 300-an triliun, tidak mudah karena kondisinya tapi kita coba tingkatkan hampir double," kata Erick saat memaparkan road map BUMN dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (20/2/2020).
Dengan adanya peningkatan pendapatan ini, otomatis perusahaan-perusahaan akan dapat memberikan pemasukan berupa dividen kepada negara dengan jumlah yang lebih besar.
Adapun saat ini kontribusa BUMN kepada negara dari dividen, pajak, royalti mencapai Rp 400-an triliunan pada 2019. Dalam kurun waktu empat tahun ke depan kontribusi kepada negara bisa menjadi Rp 700-an triliunan.
"Kontribusi kepada negara selain dividen pajak royalti dan lain-lain yang sekarang itu Rp 400-an (triliun), kita coba tingkatkan ke Rp 700 [triliun] lebih ini kita ingin capai maksimal," jelasnya.
0 Komentar