Perdana Menteri Jepang Shinzō Abe dan politikus Partai Bulan Bintang, Yusron Ihza Mahendra, yang saat itu Dubes RI di Tokyo dalam sebuah kesempatan (ilustras) |
PBB MENANGKAN JOKOWI-MARUF -- Perusahaan pemilik modal besar mulai gencar menyuntikkan modal ke perusahaan rintisan (startup) yang beroperasi di Indonesia. Sebut saja Mitsubishi ke Go-Jek dan Softbank ke Grab Indonesia.
Padahal biasanya perusahaan Jepang seperti Mitsubishi berinvestasi di sektor otomotif. Memang Grab dan Go-Jek berkaitan dengan otomotif, tapi tetap saja industri startup bisa dibilang masih dalam masa 'bakar duit'.
Menurut Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad para perusahaan pemodal Jepang itu sadar bahwa di masa depan data merupakan yang paling penting. Data juga bisa menunjang bisnisnya.
"Sektor masa depan adalah data, data tersebut dapat menjadi ekosistem bisnis. Dari transportasi menjadi sistem pembayaran maupun jasa lain yang nilainya lebih besar dari pada bisnis berbasis fisik secara langsung," ujarnya kepada detikFinance, Rabu (31/7/2019).
Perusahaan startup memang tengah bakar duit. Tapi duit yang dibakar itu menghasilkan data-data yang dianggap sebagai harta karun.
Sebenarnya, lanjut Tauhid, pergeseran kejayaan sektor usaha sudah terlihat jelas. Saat ini perusahaan-perusahaan teknologi yang menjadi jawara di dunia usaha secara keseluruhan
"Wajar Forbes pada 2019 menempatkan perusahaan Google, Facebook, Amazon, Alibaba sebagai perusahaan terbesar di dunia, mengalahkan bisnisnya Apple, Samsung dan sebagainya dalam waktu cepat," tambahnya.
Menurut Tauhid perusahaan Jepang sadar bahwa ke depan bisnis-bisnis yang dijalani seperti otomotif akan tergeser dengan perusahaan berbasis teknologi informasi.
"Itu yang menjadi incaran banyak pemilik modal karena return bisnis ini sangat cepat meskipun harus membakar uang," tutupnya.
Setidaknya ada dua perusahaan startup level unicorn yang sudah disuntik uang samurai, yakni Grab dan Go-Jek. Uang yang disuntikkan terbilang besar.
Go-Jek mendapatkan suntikan modal dari Mitsubishi Corp. Hingga kini belum jelas berapa dana yang dikantongi Go-Jek dari Misthubishi.
Namun suntikan modal dari Mitsubishi itu tergabung dalam pendanaan seri F yang dilakukan Go-Jek senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (kurs Rp 14 ribu). Pendanaan itu juga berasal dari Google, JD.com, dan Tencent Holdings Ltd.
Sementara Grab dikabarkan mendapatkan suntikan modal dari Softbank sebesar US$ 2 miliar atau setara Rp 28 triliun (kurs Rp 14 ribu). Suntikan modal itu dilakukan untuk bisnis Grab di Indonesia selama tiga tahun ke depan.
Hal tersebut juga sudah disampaikan CEO Softbank Masayoshi Son saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) 29 Juli 2019. Masayoshi mengatakan, dengan begitu total investasi dari perusahaan kelas kakap itu sebesar US$ 4 miliar.
Grab mengatakan akan berinvestasi untuk menciptakan jaringan transportasi untuk Indonesia berdasarkan kendaraan listrik. Grab juga akan menggunakan uang itu untuk meluncurkan layanan e-healtcare untuk meningkatkan akses kepada dokter dan layanan medis. (sumber)
0 Komentar