ilustrasi |
Di sisi lain, ucap Yuni, penerapan VAR di kompetisi Liga Indonesia bertujuan untuk mengurangi kecurigaan. "Di setiap liga harus pakai VAR supaya tidak ada pengaturan permainan seperti sebelumnya," kata Yuni di Kongres Luar Biasa PSSI, Jakarta, Sabtu, 27 Juli 2019.
Tak hanya itu, lanjutnya, pemerintah juga ingin momen Kongres Luar Biasa (KLB) bisa dijadikan pijakan bagi federasi untuk melakukan perubahan tata kelola organisasi jadi lebih profesional dan jujur. Yuni berharap ketua umum PSSI selanjutnya mempunyai visi jauh ke depan dan bisa bergandengan dengan pemerintah.
Sebab, menurut Yuni, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan di sektor sepak bola melalui Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Pesepakbolaan Nasional. "Sepak bola satu-satunya cabang olahraga yang dipayungi peraturan," kata dia.
PSSI menggelar KLB di Hotel Mercure, Jakarta dengan tiga agenda utama, yakni pembaruan statuta PSSI, pengesahan kode pemilihan PSSI, dan memilih anggota baru Komite Pemilihan (KP) serta Komite Banding Pemilihan (KBP).
KLB berjalan cepat, hanya sekitar satu jam. Salah satu hasilnya ialah memilih anggota KP dan KBP. Para pemilik suara setuju dengan anggota Komite Pemilihan yang terdiri dari Syarif Bastaman (ketua), Harbiansyah Hanafiah (wakil ketua), Irawadi Hanafie (anggota), Budiman Dalimunthe (anggota), Maurice Tuguis (anggota), Soedarmaji (anggota), dan Rocky Babena (anggota).
Sementara anggota KBP yang ditetapkan dalam KLB PSSI adalah Inspektur Jenderal Polisi (purnawirawan) Erwin Tobing (ketua), Djoko Tetuko (wakil ketua), Ponaryo Astaman (anggota), M. Nigara (anggota), Alfis Primatra (anggota). (sumber)
0 Komentar