Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo |
PBB MENANGKAN JOKOWI-MARUF -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan, pihaknya akan menindak tegas kelompok-kelompok yang berusaha untuk menggagalkan proses pelantikan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sebagai Presiden Indonesia dan Wakil Presiden.
Berdasarkan informasi, menjelang tiga bulan dilantiknya Jokowi sebagai Presiden petahana, ada kelompok yang mencoba untuk membuat upaya menggagalkan proses pelantikan tersebut.
"Tahapan akhir itu tidak boleh ada gangguan apalagi mencoba gagalkan baik lalui medsos maupun nyata," kata Dedi kepada Okezone, Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Polri dan TNI akan bersinergi untuk memastikan proses akhir dari Pemilu 2019 berjalan aman, lancar dan damai. Oleh sebab itu, kata Dedi, aparat akan terus melakukan mitigasi dari segala bentuk ancaman yang berkembang.
"Ya segala macam potensi ancaman gangguan terkait menyangkut masalah pentahapan akhir pemilu pelantikan DPR, DPRD tingkat I dan II, DPD sampai Presiden dan Wakilnya tentu sudab diantisipasi secara maksimal oleh Polri," tegas Dedi.
Demi mencegah rencana jahat itu berkembang, Polri juga akan melaksanakan patroli siber di media sosial. Tujuannya untuk menghentikan penggalangan massa dari dunia maya.
"Semua SOP pengamanan pelantikan itu ssuai dengan yang biasa ditangani Polri. Polanya empat ring. Ring 1 di tempat pelantikan, ring dua di gedung pelantikan, ring tiga di halaman parkir dan ring empat disekitaran jalan lokasi pelantikan," tutur Dedi.
Kelompok yang ingin gagalkan pelantikan mencoba mengipas api dalam sekam sisa-sisa dari adanya pertegangan Pemilu 2019 lalu. Salah satunya adalah, kasus kerusuhan 21-22 Mei di Jakarta.
Upaya penggagalan itu dicoba dilakukan oleh beberapa kelompok barisan sakit hati yang masih belum menerima kemenangan Jokowi-Ma'ruf. Namun, memang rencana tersebut sampai saat ini masih belum matang untuk direncanakan kelompok itu.
Sebetulnya, ketegangan usai Pemilu sudah mencair setelah adanya pertemuan Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di MRT. Selain itu, disusul dengan pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo di Teuku Umar beberapa waktu lalu.
Tetapi, kelompok yang berusaha menggagalkan proses itu, kabarnya tak sepakat dengan proses rekonsiliasi yang dilakukan oleh para tokoh tersebut. (sumber)
0 Komentar