Bahlil Lahadalia, Aktivis HMI dan Mantan Supir Angkot Masuk Bursa Menteri

ilustrasi
PBB MENANGKAN JOKOWI-MARUF -- Pengusaha Bahlil Lahadalia jadi tokoh ke-10 yang masuk ke Istana Selasa (22/10). Bahllil termasuk tokoh pengusaha yang sudah santer yang akan mengisi kabinet Jokowi jilid II.

Pria yang pernah bekerja sebagai supir angkot ini memakai kemeja putih panjang dan celana hitam, memasuki istana sekitar pukul 13.00. Ia tak banyak mengucapkan kata-kata.

“Belum, belum tahu,” kata Bahlil saat memasuki komplek Istana kala disapa oleh para awak media, Selasa (22/10).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, Bahlil merupakan sosok yang pekerja keras, tangguh dan mandiri. Semasih muda, Bahlil giat mengerjakan apa saja demi memenuhi kebutuhan keluarganya yang serba keterbatasan.

Pria yang besar di Papua ini adalah anak dari seorang ayah yang bekerja sebagai kuli bangunan dan ibu yang bekerja sebagai tukang cuci. Tak berkecil hati. Ia coba hidup mandiri mulai sebagai sopir angkot hingga buka usaha sendiri. Puncaknya, Bahlil Lahadalia sukses sebagai pengusaha dan berhasil sebagai ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). (sumber)

Kemandiriannya itu terlihat saat ia duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah. Memasuki bangku SMP, ia juga sempat menjadi kondektur. Di saat SMEA, ia menjadi sopir angkot secara part time. Walaupun begitu, Bahlil tetap menunjukan prestasinya di sekolah, bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS.

Bermodalkan semangat, Bahlil berhasil daftar kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Semasa di bangku kuliah, ia dikenal sangat aktif menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang membawanya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.

Pada tahun 2003, namanya terdaftar di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke pengurus pusat. Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan bergaji tinggi, Bahlil memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaannya sendiri. Inilah awal mula kesuksesan pria asal Papua ini.

Dengan melihat begitu banyak sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua, ia jadikan peluang untuk membuka usahanya. Kini ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.

Pada tahun 2015, kariernya sebagai pengusaha semakin lengkap saat Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), peserta memilihnya menjadi Ketua Umum HIPMI untuk periode 2015–2019.

Posting Komentar

0 Komentar